LAPORAN
PRAKTIKUM
“Daya Cerna Pada Unggas”
TUGAS MATA KULIAH
PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN
TERNAK
Oleh
:
CIK NUGRAHENI
B.S
C31120286
Golongan
A
Dosen
Dr. Ir.
Rr. Merry Muspita DU,MP
JURUSAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Kecernaan adalah zat-zat makanan
dari konsumsi pakan yang tidak diekskresikan ke dalam feses, selisih antara zat
makanan yang dikonsumsi dengan yang dieksresikan dalam feses merupakan jumlah
zat makanan yang dapat dicerna. Jadi kecernaan merupakan pencerminan dari
kemampuan suatu bahan pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak. Tinggi
rendahnya kecernaan bahan pakan memberikan arti seberapa besar bahan pakan itu
mengandung zat-zat makanan dalam bentuk yang dapat dicernakan ke dalam saluran
pencernaan.
Kecernaan dapat dipergunakan sebagai salah satu cara
untuk menentukan nilai pakan dan selanjutnya dikatakan tinggi nilainya
kecernaan suatu bahan pakan penting karena:
- Semakin tinggi nilai kecernaan suatu bahan pakan makin besar zat-zat makanan yang diserap.
- Walaupun tinggi kandungan zat makanan, jika nilai kecernaannya rendah, maka tidak ada gunanya.
- Untuk mengetahui seberapa besar zat-zat yang dikandung pakan yang dapat diserap untuk kehidupan pokok, pertumbuhan dan produksi.
Nilai kecernaan suatu bahan pakan
menunjukkan bagian dari zat-zat makanan yang dicerna dan diserap, sehingga siap
untuk mengalami metabolisme. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan suatu
bahan pakan adalah: (1) penyiapan makanan, (2) jumlah makanan, (3) komposisi
ransum, (4) jenis hewan, (5) komposisi zat makanan, (6) bentuk fisik bahan
pakan, (7) lemak, (8) defisiensi zat makanan dan (9) antinutrisi.
Pengujian kecernaan dilakukan untuk mengetahui kualitas dari suatu bahan
pakan, karena salah satu faktor penting yang harus dipenuhi oleh suatu bahan
pakan adalah tinggi rendahnya daya cerna bahan tersebut.
Kecernaan
atau daya cerna adalah bagian dari nutrien pakan yang tidak diekskresikan dalam
feses terhadap konsumsi pakan (Tillman et al., 1998). Tingkat kecernaan
nutrien makanan dapat menentukan kualitas dari ransum tersebut, karena bagian
yang dicerna dihitung dari selisih antara kandungan nutrien dalam ransum yang
dikonsumsi dengan nutrien yang keluar lewat feses atau berada dalam feses.
BAB II
LANDASAN TEORI
§ Jagung
Merupakan
energi utama bagi ternak karena kandungan pati jagung lebih dari 60-80% dan
mudah dicerna karena kandungan serat kasar relatif rendah. Pati jagung
berbentuk amilosa amilopektin. Jagung mengandung xantofil yang berguna untuk
meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan kuning telur.
Analisa
nutrisi:
·
9.9% air,
·
9.8% protein,
·
61.8% bahan ekstrak
tanpa N,
·
9.8% serat kasar,
·
6.4% lemak dan
·
2.3% abu serta nilai
Martabat Pati (MP) adalah 68.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram
bahan adalah:
·
Kalori : 355 Kalori
·
Protein : 9,2 gr
·
Lemak : 3,9 gr
·
Karbohidrat : 73,7 gr
·
Kalsium : 10 mg
·
Fosfor : 256 mg
·
Ferrum : 2,4 mg
·
Vitamin A : 510 SI
·
Vitamin B1 : 0,38 mg
·
Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan
90 %.
Untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan
protein yang lebih banyak.
§ Saparator / Dedak padi
Dalam
pemakaiannya dalam ransum adalah kandungan serat kasarnya sangat tinggi,
kandungan kalsiumnya menurun sekitar 0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar
15%, mudah tengik karena mengandung enzim lipase.
Analisa nutrisi:
·
16.2% air,
·
9.5% protein,
·
43.8% bahan ekstrak tanpa N,
·
16.4% serat kasar,
·
3.3% lemak dan
·
10.8% abu serta nilai
Martabat Pati (MP) nya 53
§ BKK
Energi
metabolis yang dikandung bungkil kedelai ini antara 2825 kkal per kg hingga
2890 kkal per kg, cukup baik sebagai sumber energy pendamping jagung.Sebagai
limbah, bungkil kedelai mempunyai kandungan serat kasar sekitar 6%. Kandungan
protein, kandungan calcium dan phosphor yang dikandung bungkil kedelai ini pun
lebih baik bila dibandingkan dengan biji-bijian bahan makanan unggas lainnya.
Komposisi kandungan kimia dari
kedelai adalah sebagai berikut :
-
kadar air
: 12%
– calsium : 0,4%
-
protein kasar : 46%
– fospor : 0,8%
-
serat kasar
: 6,5 % –
aflatonin : 50 (ppg)
-
abu
: 7%
– lemak kasar : 3,7%
§ BR 1
Berasal
dari campuran beberapa bahan makanan. Untuk ternak ruminansia dan non
ruminansia. Parakassi (1999) menyatakan bahwa konsentrat atau makanan penguat
adalah bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein atau
karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%). Konsentrat mudah
dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi
(biji-bijian, sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan, vitamin dan
mineral).
BAB III
HASIL
PENGAMATAN
Tabel Hasil
Penghitungan data
Feses
Berat Wadah X
= 1,1 gram
Kelompok
No
|
Kode
|
Berat
(gram)
|
BK (%)
|
Rata-rata
BK(%)
|
Rata-rata
x Basah (gram)
|
Feses
(gram)
|
|
Basah
|
Kering
|
||||||
l.
|
1.1
|
62,0 - 1,1= 60,9
|
9,0
|
14,8
|
48,6
3
=16,2
|
176
3
=58,7
|
9,51
|
1.2
|
76,7 - 1,1= 75,6
|
12,7
|
16,8
|
||||
1.3
|
40,6 - 1,1= 39,5
|
6,7
|
17,0
|
||||
ll.
|
2.1
|
41 - 1,1= 39,9
|
5,6
|
14,04
|
44,54
3
=14,8
|
92,8
3
=30,9
|
4,57
|
2.2
|
29,9 - 1,1= 28,0
|
4,6
|
16,4
|
||||
2.3
|
26,0 -1,1=24,9
|
3,5
|
14,1
|
||||
lll.
|
3.1
|
63,7-1,1= 62,6
|
7,6
|
12,1
|
45,6
3
=15,2
|
200,3
3
=66,7
|
10,14
|
3.3
|
84,2-1,1= 83,1
|
10,5
|
12,6
|
||||
3.4
|
55,7-1,1= 54,6
|
11,4
|
12,6
|
||||
lV.
|
4.2
|
24,81,1= 23,71
|
5,1
|
21,5
|
69
3
=23
|
90,91
3
=30,3
|
6,97
|
4.4
|
36,8-1,1= 35,7
|
7,8
|
21,8
|
||||
4.5
|
32,6-1,1= 31,5
|
81
|
25,7
|
Bahan Pakan
Jenis sampel
|
Cawan
(gr)
|
Sampel (gr)
|
Oven (gr)
|
Bk (%)
|
L(itik)
(gr)
|
BR 1
|
12,0169
|
1,6303
|
13,5416
|
93,5
|
46,75
|
Jagung
|
12,9959
|
1,7175
|
14,5496
|
90,5
|
45,25
|
BKK
|
12,8611
|
1,7727
|
14,4733
|
90,9
|
45,45
|
Sparator
|
13,7117
|
1,6989
|
15,2824
|
92,5
|
46,3
|
Cara penghitungan dari hasil yang ada
ditabel diatas :
Feses
Ø Bk
(%)
Rumus
: 1 (%) = Berat Kotoran Ayam
Dalam Bentuk Kering (gr) x 100%
Berat Kotoran Ayam
Dala Bentuk Basah (gr)
ü Kelompok
l
Kode1.1 BK
(%) = 9,0 x
100 %
60,9
=
14,8 %
Kode
1.2 BK (%) = 12,7 x 100 %
75,6
= 16,8 %
Kode1.3
BK (%) = 6,7 x 100 %
39,5
=
17,0%
ü Kelompok
ll
Kode
2.1 Bk (%) = 5,6 x 100%
39,9
=
14,04%
Kode
2.2 BK (%) = 4,6 x 100%
28,0%
=
16,4%
Kode
2.3 BK (%) = 3,5 x
100%
24,9
= 141%
ü Kelompok
lll
Kode
3.1 BK (%) = 7,6 x
100%
62,6
= 12,1%
Kode
3.3 BK (%) = 10,5 x
100%
83,1
= 12,1%
Kode
3.4 BK (%) = 11,4 x 100%
54,6
=
20,9%
ü Kelompok
lV
Kode
4.2 BK (%) = 5,1 x 100%
23,71
=
21,5%
Kode
4.4 BK (%) = 7,8 x 100%
35,7
=
21,8%
Kode
4.5 Bk (%) = 8,1 x 100%
31,5
=
25,7%
§ Rata-rata
BK (%)
§ Rumus:
rata-rata = Jumlah Bk
(%)
3
§ Rata-rata
x Basah (gr)
§ Rumus:
Jumlah Berat Kotoran Ayam dalam Bentuk Basah
3
§ Feses
(gr)
§ Rumus:
Rata-rata BK(%) X Rata-rata x Basah (gr0
ü Kelompok
l
Feses =16,2% x 58,7 gram
=
9,51
gram
ü Kelompok
ll
Feses = 14,8% x
30,9 gram
= 4,57 gram
ü Kelompok
lll
Feses = 15,2% x
30,3 gram
= 10,14 gram
ü Kelompok
lV
Feses = 23% x 30,3 gram
= 6,97 gram
Bahan
Pakan
Ø Bk
(%)
Rumus
: Bk(%) =
Oven (gr) – Cawan (gr) x 100%
Sampel
(gram)
ü Kelompok
l
Bk (%) = 13,5416 – 12,0169 x 100%
1,6303
= 93,5%
ü Kelompok
ll
Bk (%) = 14,5496 – 12,9959 x
100%
1,9175
= 90,5%
ü Kelompok
lll
Bk (%) = 14,4733 – 12,8611 x 100%
1,7727
= 90,9%
ü Kelompok
lV
Bk (%) =15,284 – 13,7117 x 100%
=92,5%
§ L
[ itik (gr)]
§ Rumus:
I =Jumlah Bahan Pakan yang diberikan
Pada Ayam (gr) x BK (%)
ü Kelompok l
I BK 1 = 50 gr x 93,5%
= 46,75 gram
ü Kelompok
II
I Jagung =50 gr x 90,5%
=45,25 gram
ü Kelompok
III
I BKK =50 gr x 90,9%
=45,45 gram
ü Kelompok
IV
I
Sparator =50 gr x 92,5%
=46,3 gram
A. Penghitungan
KCBK (%) = Kecernaan bahan Kering
Rumus:
KCBK (%)= I – Feses x 100%
ü Kelompok
I
KCBK (%) = 46,75 gram - 9,51 gram x 100%
46,75 gram
= 79,66%
ü Kelompok
II
KCBK (%) = 45,25 gram - 4,57 gram
x 100%
45,25
gram
ü Kelompok
III
KCBk (%) = 45,45 gram - 10,14 gram x 100%
45,45 gram
= 77,69%
ü Kelompok
IV
KCBK (%) = 46,3 gram – 6,97 gram x 100%
46,3 gram
= 84,95%
BAB IV
PEMBAHASAN.
Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu konsentrat sebagai sumber
energi dan sebagai sumber protein. Konsentrat sebagai sumber protein apabila
kandungan protein lebih dari 18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada
konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan mengandung
protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih dari 1,5% serta
kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya : tepung ikan, tepung susu,
tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan,
kandungan proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5%
serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung biji kapuk,
tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil
kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber energi apabila kandungan protein
dibawah 18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak,
jagung, empok dan polar. (Anonimb 2009).
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada ternak
yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi)
sebelumnya berdasarkan kebutuhan industri dan energi yang diperlukan. (Anonim a
2008).
Ransum berbentuk pellet yang dipecah menjadi 2-3 bagian
untuk memperkecil ukurannya agar bisa dimakan ternak. Kelebihan ransum
berbentuk pellet adalah distribusi bahan pakan lebih merata sehingga loss
nutrisi mudah dicegah dan tidak tercecer pada waktu dikonsumsi ternak.
Konsentrat adalah
makanan dengan kadar protein tinggi 32% untuk ayam dan 38% untuk bebek
atau itik. Dalam hal ini peternak tinggal menambahkan jagung dan katul,.
Kenapa di buat dengan kadar protein tinggi? Ini di maksudkan untuk merahasiakan
komposisi formula bahan pakan yang di ramu. Tapi jangan kuatir, nanti kita
bedah, kita buka bersama formula yang di rahasiakan oleh pabrikan tersebut.
§ Jagung
Jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama
di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif
sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara)
juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya),
diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir,
dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku
industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya
akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.
Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi
Jagung merupakan tanaman semusiman
(annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama
dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat
bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m,
ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari
permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa
varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak
memiliki kemampuan ini.
Jagung termasuk tanaman bijinya
berkeping tunggal monokotil, jagung tergolong berakar serabut yang dapat
mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada
tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat.
Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai
80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya
berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau
seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh
pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan
pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi
mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
- Kalori : 355 Kalori
- Protein : 9,2 gr
- Lemak : 3,9 gr
- Karbohidrat : 73,7 gr
- Kalsium : 10 mg
- Fosfor : 256 mg
- Ferrum : 2,4 mg
- Vitamin A : 510 SI
- Vitamin B1 : 0,38 mg
- Air : 12 gr
Jagung merupakan tanaman semusim
dengan siklus hidup 80-150 hari. Pada umumnya tinggi tanaman jagung mencapai
1-3m bahkan ada yang mencapai 6m. jagung meerupakan energi utama bagi ternak
karena kandungan pati jagung lebih dari 60-80% dan mudah dicerna karena kandungan
serat kasar relatif rendah. Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin. Jagung
mengandung xantofil yang berguna untuk meningkatkan kepekatan warna kuning pada
kaki ayam dan kuning telur. Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3% disbanding
sorgum, gandum, gaplek dan beras. Protein pada jagung hanya 8,5%.
Berikut
adalah besarnya persentase jagung dalam ransum :
-
Jagung
: 55%
– minyak
: 2%
-
Dedak
: 9%
– fosfat
: 1%
-
Protein nabati :
25%
– bahan lain
: 4%
-
Protein
hewani
: 4%
§ Dedak padi
Dedak
padi berasal dari sisa penggelingan padi. Komposisi kimia dari dedak padi
adalah sebagai berikut :
-
Air
: 10%
– serat
kasar
: 10%
-
protein kasar : 7,5%
–
lemak
: 2,25%
-
abu
: 7,5%
Harga dedak padi adalah antara
Rp.1.800-Rp.2.200/kg. Dalam ransum dedak digunakan sebesar 15% pada ayam
petelur, pada fase starter digunakan sebanyak 20%, untuk ayam broiler 5-20%.
Maksimal pemberian dedak pada ransum adalah sebesar 20 % karena dedak padi
bersifat pencahar. Sentral penghasil dedak padi terbesar di Indonesia adalah
daerah Karawang, Jawa Barat.
Permasalahan dari dedak padi dalam
pemakaiannya dalam ransum adalah kandungan serat kasarnya sangat tinggi,
kandungan kalsiumnya menurun sekitar 0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar
15%, mudah tengik karena mengandung enzim lipase. Solusi untuk mengatasi
permasalahan dedak padi tersebut antara lain dengan menyimpannya dalam suhu
rendah. Penambahan enzim kompleks ( phitase, carbohidrase, protease ) akan
meningkatkan nilai cerna dilihat dari aspek pertumbuhan dan efisiensi ransum.
§ Bkk
BKK
merupakan bahan pakan yang memiliki serat kasar rendah dan protein yang tinggi
tetapi tingkat kecernaan yang kurang bagus karena disebabkan oleh masih
kurangnya kandungan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh ternak. Sehingga zat
yang tidak berguna bagi tubuh di buang dari pada zat yang diperlukan oleh
tubuh.
§ Br 1
BR1
merupakan bahan pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang paling lengkap dari
pada pakan yang lain. Karena terbuat dari bahan pakan yang berbeda yaitu
terbuat dari biji bijian. Tetapi memiliki tingkat kecernaan yang kurang bagus
karena disebabkan oleh banyaknya kandungan nutrisi didalam BR1 tetapi tidak
bermanfaat bagi tubuh ternak
BAB V
KESIMPULAN
Dari data diatas atau dari
praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·
Dapat mengetahui bahan pakan
ternak yang kualitasnya baik atau bagus untuk pakan ternak non ruminansia.
·
Dapat mengetahui berapa presentase
yang dicerna oleh ternak dan pakan yang terbuang oleh ternak melalui fesesnya.
good job
BalasHapusdatanya banyak bnget
BalasHapuskrja kras kmu donk
ttep semangat yo
good luck
BalasHapusmakasi buat datanya, udah membantu :)
BalasHapusok infox
BalasHapus